Minggu, 13 Januari 2013

TARGET: BUMI.

Sebetulnya buat bahan lomba, tapi telat dikumpulin (hehe). Mungkin agak tinggi imajinasiku, tapi siapa tahu ini mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang B) Hai Rafa, maaf belum bisa nyelesain yang diminta, buat sementara ini jadi tumbal dulu ya :0) Selamat membaca!



TARGET: BUMI.

Seiring perkembangan jaman, teknologi semakin maju. Manusia dapat bertemu dengan alien, berinteraksi, dan bahkan berteman dengan mereka. Ada banyak orang yang memiliki salem (sahabat alien), bukan lagi sapen (sahabat pena). Badan-badan intergalaksi juga mulai dibentuk. Namun, tetap saja, ada beberapa planet jahat yang ingin menghancurkan kebersamaan ini dan mendominasi galaksi.

Selama ini, OPPP (Organisasi Penyelamat Planet) telah mendeteksi adanya keberadaan sejumlah sampah yang banyak dari suatu tempat. Tempat itu bernama bumi. Kapten Higi, ketua OPPP, memutuskan untuk menghancurkan planet Bumi karena menurut mereka, Bumi sudah tidak mungkin lagi diselamatkan dari sampah.

Untungnya Cili, anak kapten Higi, sempat mendengarkan pembicaraan ayahnya. Cili terkejut. Ia juga memiliki teman di bumi. Ia tidak ingin bumi dihancurkan. Ia memutuskan untuk memberitahu Rayla temannya. Tak lama kemudian, Rayla sudah menerima pesan Cili. Rayla sebagai makhluk bumi juga tak kalah terkejut. Bahkan ada sebersit rasa malu dihatinya. Namun apa yang dapat ia lakukan? Mustahil rasanya menyadarkan seluruh manusia Bumi akan besarnya bahaya yang mengancam mereka. 


Namun Rayla bukanlah orang yang mudah menyerah. Ia tidak ingin berdiam diri begitu mengetahui apa yang akan menimpa bumi. Esoknya ketika bersekolah, Rayla bercerita kepada teman-temannya tentang keadaan bumi saat ini dan bahaya yang akan menimpa mereka bila mereka tidak segera bertindak. Rayla sengaja menyebarkan berita ini karena ia tahu, ada banyak teman sekolahnya yang juga memiliki salem. Awalnya semuanya kaget, dan tak butuh waktu lama bagi kabar tersebut untuk menyebar ke seluruh sekolah.                                                          

Setelah itu, kepala sekolah memanggil Rayla untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Rayla menceritakan semua rencana OPPP dengan cermat. Ia juga mengusulkan cara menyebarkan berita ini dengan cepat agar semua orang dapat bertindak.                                          

Kepala sekolah bergerak cepat. Murid-murid yang memiliki salem, semuanya bercerita tentang keadaan bumi sekarang dam meminta bantuan kepada planet luar. Kepala sekolah mengirimkan surat darurat ke pemerintah, dan memohon agar berita ini disebarkan seluas-luasnya.            

Tak butuh waktu lama agar semuanya tersebar. Dengan kecanggihan teknologi jaman sekarang, semuanya serba instan dan cepat. Mungkin beberapa berita agak melenceng ceritanya, namun semuanya dapat memahami intinya: Bumi dalam masalah.                                    

Hari itu juga, presiden-presiden di seluruh dunia berkumpul dan membicarakan masalah ini. Tentu saja “berkumpul” yang dimaksud adalah berkumpul lewat skpe. Hasil rapat memutuskan bahwa dalam jangka waktu secepatnya, seriap orang melakukan gerakan hijau.                     

Jadi, bumi dipisah berdasarkan negara. Ada negara yang bertugas membersihkan bumi, ada juga yang bertugas melakukan penghijauan terhadap bumi.                                                 

Semuanya harus merasakan kembali hidup di jaman dulu dimana teknologi canggih belum ada. Yang dibolehkan hanyalah laptop dan komputer,sehingga jalan-jalan tidak lagi padat oleh mobil, melainkan oleh orang-orang yang sibuk lalu-lalang dijalan dan naik sepeda.                                   

Semuanya juga bergotong royong membersihkan sampah yang telah menumpuk sekian lama karena sibuk dengan urusan masing-masing dirumah. Saling mengenal tetangga lebih dekat, belajar cara mendaur ulang bersama, dan juga tidak tampak lagi perbedaan status yang dulu sangat mencolok karena yang kaya harus belajar hidup sederhana dari yang miskin.             

Semua bekerjasama dengan sangat baik, semangat yang dulu hilang kini kembali. Rayla dan teman-temannya juga berusaha sebaik mungkin dan tetap berhubungan dengan salem mereka masing-masing. Hingga pada akhirnya, bumi berhasil hijau kembali dan untuk mencegah hal ini terjadi kembali, diciptakanlah “Green World Foundation” atau biasa disebut GWF, yang pemimpinnya dipilih satu dari setiap negara, sehingga kedamaian tetap terjaga selamanya.


-Selesai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar