Selasa, 15 Januari 2013

A Poem - Life

Untuknya.
Let's fight against racism!

Life
by Rafa

 
Both Rights,
Black and white
Both blue,
We're the sky

Invisible, divides
Way deep inside
Drives into two
Our eyes won't lie

Stand on stars
Above the light
For, and from you
Together we fly

Minggu, 13 Januari 2013

TARGET: BUMI.

Sebetulnya buat bahan lomba, tapi telat dikumpulin (hehe). Mungkin agak tinggi imajinasiku, tapi siapa tahu ini mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang B) Hai Rafa, maaf belum bisa nyelesain yang diminta, buat sementara ini jadi tumbal dulu ya :0) Selamat membaca!



TARGET: BUMI.

Seiring perkembangan jaman, teknologi semakin maju. Manusia dapat bertemu dengan alien, berinteraksi, dan bahkan berteman dengan mereka. Ada banyak orang yang memiliki salem (sahabat alien), bukan lagi sapen (sahabat pena). Badan-badan intergalaksi juga mulai dibentuk. Namun, tetap saja, ada beberapa planet jahat yang ingin menghancurkan kebersamaan ini dan mendominasi galaksi.

Selama ini, OPPP (Organisasi Penyelamat Planet) telah mendeteksi adanya keberadaan sejumlah sampah yang banyak dari suatu tempat. Tempat itu bernama bumi. Kapten Higi, ketua OPPP, memutuskan untuk menghancurkan planet Bumi karena menurut mereka, Bumi sudah tidak mungkin lagi diselamatkan dari sampah.

Untungnya Cili, anak kapten Higi, sempat mendengarkan pembicaraan ayahnya. Cili terkejut. Ia juga memiliki teman di bumi. Ia tidak ingin bumi dihancurkan. Ia memutuskan untuk memberitahu Rayla temannya. Tak lama kemudian, Rayla sudah menerima pesan Cili. Rayla sebagai makhluk bumi juga tak kalah terkejut. Bahkan ada sebersit rasa malu dihatinya. Namun apa yang dapat ia lakukan? Mustahil rasanya menyadarkan seluruh manusia Bumi akan besarnya bahaya yang mengancam mereka.